Assalamu'alaikum....
3 suara datang bergantian, masing-masing berselang 1 jam.
Rupanya hari sudah tidak pagi lagi....
Alarm di telepon genggamkupun tidak berbunyi.
Ooo.. pantas saja.. hari ini adalah hari minggu hari untuk melepaskan lelah dan penat setelah 1 minggu berkutat dengan kertas, komputer dan orang-orang berwajah serius.
.....assalamu'alaikum
Suara pertama adalah suara bude Yuriah, suara seorang ibu tetanggaku yang kebetulan ikut membantu-bantu di rumahku.
Mataku masih terasa berat membuka, selimutkupun menempel erat di badanku, apalagi gulingku masih ingin kupeluk mesra karena hangatnya....
OOaaahm.... akupun bergegas bangun, dengan jalan yang masih sempoyongan aku buka pintu membuka jalan bagi bude Yur untuk masuk ke dalam rumah.
Kulihat, bude Yur langsung memegang sapu dan menyiapkan seember air untuk mengepel. Kuikuti lagi polah tingkahnya masih saja dengan rasa malas yang mengerat di raga ini. Bude Yur menyelesaikan tugasnya menyapu seluruh isi rumah dan mengepelnya dengan wajah yang sumrigah ....semangat.... Lalu diambilnya tumpukan baju yang "kucel" dan menyiapkan tenaganya untuk "memprosesnya" menjadi licin.
Hmm...
.....assalamu'alaikum
Suara kedua adalah suara parau seorang ibu-ibu paruh baya.
Dengan baju yang lusuh dan tentengan buntelan kain dipundakknya. ibu tersebut adalah seorang pengemis yang memberi salam di muka rumahku berharap mendapatkan rupiah-rupiah yang mungkin tersisa bagi beliau dan "teman-temannya".
Meski kadang terbersit rasa tak percaya bahwa orang-orang yang datang di rumah kita tersebut adalah bukan mereka yang fakir dan miskin dan hanya menyamar sebagai pengemis untuk memanfaatkan moment ramadhan tahun ini. Tapi cepat kutepis saja rasa itu dan mengulurkan beberapa rupiah bagi beliau.
Apabila benar mereka melakukan tipu muslihat itu dengan menyamar sebagai pengemis padahal dia bukan orang fakir dan miskin dan hanya sekedar "mencari-cari" sesuatu serta memanfaatkan momen ramadhan ini, aku percaya bahwa ada balasan dari yang lebih berhak membalas segala tipu muslihat yaitu Allah SWT.
Hmm...
......assalamu'alaikum
Suara yang ketiga adalah suara seorang bapak-bapak.
Kulihat di depan rumah ada seorang bapak-bapak dengan bajunya yang lusuh, bercelana pendek dengan cangkul di pundaknya dan sebuah celurit di tangannya.
"Iya pak...ada apa", tanyaku
Mbak...memerlukan tukang bersih-bersih atau beres-beres taman tidak?", beliau bertanya. Kujawab saja "Nyuwun sewu pak..mboten (maaf pak...tidak)", jawabku karena memang kulihat taman di depan rumahku sudah bersih dan rapi.
Bapak tersebut kemudian pamit pergi... kulihat dari kejauhan rupanya beliau tidak sendiri tetapi dengan seorang bapak-bapak lainnya yang sedang menawarkan tenaganya pula di tetangga depan rumahku.
Nampaknya beliau juga hendak mencari rupiah untuk upah tenaganya membersihkan dan membantu-bantu di tempat orang- orang yang membutuhkan tenaganya.
Lebaran rupanya mulai dekat dan kebutuhan pokok terutama sandang dan pangan mulai makin meningkat apalagi bagi mereka yang memiliki anak dan keluarga besar.
Hmm....
Suara - suara "assalamu'alaikum" tersebut menyadarkaku, membuka mataku... mengalirkan darah di nadiku lebih cepat.
....Minggu... hari yang kujadwalkan untuk bermalas - malasan rupanya harus kurubah. Mereka...orang-orang itu, penuh semangat penuh hasrat bekerja untuk bertahan hidup meski ini hari minggu.
Tak sepantasnya aku menjadwalkan seluruh waktu yang ada di hari minggu hanya untuk bermalas-malasan meski lelah setelah 1 minggu bekerja.
Aku harus lebih bersemangat dan pandai membagi waktuku di hari minggu.
Yup... hari mingguku, inilah aku... bersiap menghiasmu dengan sesuatu yang lebih berarti, tapi ijinkanlah ragaku tetap mengambil sebagian waktumu untuk memulihkan penatku serta membaginya dengan aktifitas yang menyenangkan dan memberi manfaat baik raga maupun jiwaku.
Semangat...!!! Aku harus tetap semangat beraktifitas meski hari minggu...
Ho..Ho..Hoooo......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mau koment monggo, saran kritik diterima. Lha wong masih harus banyak belajar, iya to..... matur nuwun